Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2025

Anak Pertama

Gambar
Di ujung senyap malam yang menggigil, aku, anak pertama, berdiri sendiri— menopang beban yang tak pernah kupilih, menelan pahit sambil tersenyum demi harmoni. Aku lahir lebih dulu, maka katanya, harus lebih tahu. Harus kuat, harus sabar, harus mampu, padahal jiwaku pun pernah ingin runtuh, seperti tembok retak yang tak diberi waktu untuk runtuh. Ketika dunia menyakitiku diam-diam, aku tidak menangis lantang di hadapan, karena katanya, aku panutan. Jadi aku simpan luka dalam diam, kubungkus tangis dalam pelukan malam. Tak ada bahu tempat aku bersandar, hanya dinding kamar yang jadi pendengar, tak ada yang bertanya, "Apakah kamu baik-baik saja?" Sebab mereka pikir, aku selalu bisa. Aku anak pertama, bukan pelindung semesta. Aku manusia juga—perlu pelukan, perlu kata yang menenangkan, perlu tempat untuk pulang, ketika dunia tak lagi ramah di pandang. Tapi aku terus berjalan, meski lututku gemetar di jalan. Karena jika aku jatuh, tak ada tangan yang sia...

Hampir Gila karena Pinjaman Online: Dikejar Tagihan, Dihakimi Teman, dan Bertahan dari Keterpurukan

Gambar
Kisah nyata seorang karyawan yang hampir kehilangan kewarasan akibat utang pinjaman online. Ditekan rekan kerja, dikejar tagihan, namun masih bertahan karena dukungan sahabat sejati. Semua Berawal dari Satu Klik Namaku Rani (bukan nama sebenarnya). Aku bekerja sebagai staf administrasi di sebuah kantor swasta. Awalnya hidupku biasa saja—pas-pasan tapi cukup. Sampai suatu hari, ketika ibuku sakit dan butuh biaya mendesak, aku tergoda meminjam uang lewat aplikasi pinjaman online. Mereka membuat semuanya tampak mudah: cukup unggah KTP dan foto selfie, dana langsung cair. Tapi aku tidak sadar, kemudahan itu seperti perangkap yang menganga. Terjerat Jebakan Bunga dan Teror Aku meminjam 1 juta. Tapi karena telat bayar 5 hari, bunganya naik jadi 2,5 juta. Untuk menutup utang itu, aku pinjam lagi dari aplikasi lain. Begitu terus. Tanpa sadar, aku terjerat di lebih dari 10 aplikasi pinjol ilegal , dan utangku menggunung hingga 20 juta rupiah . Teror datang setiap hari. Pesan-pesan ancaman, ...

Aku Bukan Lagi Rumah: Kisah Perempuan yang Ditinggalkan Setelah Setia Bertahun-tahun

Gambar
Kisah sedih seorang perempuan yang ditinggalkan setelah bertahun-tahun setia. Sebuah cerita cinta yang berubah menjadi luka, menyentuh hati dan penuh pelajaran hidup. Aku Hanya Ingin Dicintai, Tapi Malah Ditinggalkan Namaku Aluna. Usia 28 tahun. Aku bukan siapa-siapa, hanya perempuan biasa yang pernah percaya bahwa cinta itu bisa menyembuhkan luka. Tapi ternyata, cinta juga bisa jadi luka itu sendiri. Empat tahun aku menjalin hubungan dengan Reza. Kami tumbuh bersama, saling rangkul saat jatuh, dan pernah bermimpi tentang rumah dengan taman kecil di belakangnya. Semua terasa begitu nyata, sampai pada akhirnya dia memutuskan pergi. Bukan karena kami tak cocok, tapi karena katanya... dia lelah. Tanda-Tanda yang Sering Diabaikan Sebenarnya, aku pernah merasa tanda-tanda itu. Chat-nya mulai singkat, suaranya tak lagi hangat, dan dia sering menghilang tanpa alasan. Tapi aku selalu membela dia dalam diam, dengan alasan: mungkin dia hanya sedang sibuk. Padahal, jauh di dalam hati, aku ta...