Hampir Gila karena Pinjaman Online: Dikejar Tagihan, Dihakimi Teman, dan Bertahan dari Keterpurukan
Kisah nyata seorang karyawan yang hampir kehilangan kewarasan akibat utang pinjaman online. Ditekan rekan kerja, dikejar tagihan, namun masih bertahan karena dukungan sahabat sejati.
Semua Berawal dari Satu Klik
Namaku Rani (bukan nama sebenarnya). Aku bekerja sebagai staf administrasi di sebuah kantor swasta. Awalnya hidupku biasa saja—pas-pasan tapi cukup. Sampai suatu hari, ketika ibuku sakit dan butuh biaya mendesak, aku tergoda meminjam uang lewat aplikasi pinjaman online.
Mereka membuat semuanya tampak mudah: cukup unggah KTP dan foto selfie, dana langsung cair. Tapi aku tidak sadar, kemudahan itu seperti perangkap yang menganga.
Terjerat Jebakan Bunga dan Teror
Aku meminjam 1 juta. Tapi karena telat bayar 5 hari, bunganya naik jadi 2,5 juta. Untuk menutup utang itu, aku pinjam lagi dari aplikasi lain. Begitu terus. Tanpa sadar, aku terjerat di lebih dari 10 aplikasi pinjol ilegal, dan utangku menggunung hingga 20 juta rupiah.
Teror datang setiap hari. Pesan-pesan ancaman, foto wajahku disebar dengan kata-kata kotor. Mereka menghubungi rekan kerja dan keluargaku. Aku merasa telanjang di hadapan dunia.
Ketika Teman Kantor Malah Menghakimi
Yang paling menyakitkan bukan hanya teror dari debt collector, tapi sikap salah satu teman kantorku—sebut saja namanya Dina.
Alih-alih memberi semangat, dia malah menyudutkanku.
“Namanya juga utang, ya harus dibayar dong! Jangan nyusahin orang lain.”
Dia bahkan sempat menyebar gosip dan bertanya hal-hal pribadi yang tak seharusnya dia tahu. Aku merasa seperti tersangka di ruang interogasi. Padahal aku sedang berusaha bertahan.
Tapi Aku Tak Sendiri: Ada Sahabat Sejati
Untungnya, tidak semua orang seperti Dina. Ada sahabatku, Nilam—teman lama sejak aku mulai bekerja yang tahu aku bukan orang sembarangan.
Setiap malam, dia teleponku. “Rani, kamu kuat. Ini cuma fase. Nanti kita ketawain ini bareng-bareng.” Kalimat itu yang selalu aku ulang dalam hati saat ingin menyerah.
Dia juga selalu mengatakan "abaikan saja blokir kalau perlu, mereka tidak akan berani menggungat, ada yang lebih parah darimu. Jadi jangan terus menyalahkan diri sendiri"
Nilam bahkan menawarkan bantuan. Dia pinjamkan sebagian uang tabungannya. “Bayar pelan-pelan aja. Yang penting kamu bisa napas dulu.”
Jatuh Bangun Gali Lubang Tutup Lubang
Aku menggunakan uang pinjaman Nilam untuk membayar pinjol yang paling menekan. Tapi karena mental dan finansialku sudah porak-poranda, aku sempat tergoda lagi ambil pinjaman dari teman lain… hanya untuk mengganti pinjaman sebelumnya.
Rasa malu terus menghantui. Aku menulis daftar utang di buku kecil. Tiap lembar terasa seperti luka. Tapi dari situ, aku mulai bangkit—satu per satu utang kulunasi, meski butuh waktu dan air mata.
Jalan Keluar Itu Nyata, Tapi Tidak Instan
Lewat komunitas korban pinjol dan advokat keuangan yang aku tanyakan, aku belajar cara menghadapi aplikasi ilegal maupun yang bersembunyi di balik nama "legal" tapi tetap menggunakan cara-cara seperti Ilegal, tidak ada penerapan diskusi atau hal-hal seperti yang disampaikan OJK di media sosial atau TV yang aku lihat.
Jujur saja aku tidak kejadian ini membuatku tidak terlalu percaya pada OJK atau lembaga lain yang bersangkutan, karena aku sudah mencoba melaporkan dan melampirkan bukti tapi dengan berbagai alasan laporan itu selalu berakhir begitu saja. Banyak juga aku mendengar dari teman-teman komunitas yang mengalami hal yang sama meskipun sudah melapor seperti tidak ada gunanya.
Pada akhirnya kami hanya saling menguatkan dan langkah demi langkah, hidupku mulai terasa seperti milikku lagi.
Pelajaran dari Luka yang Tak Terlupakan
-
Tidak semua teman akan memahamimu, tapi sahabat sejati akan tetap tinggal saat semua orang pergi.
-
Jangan pernah menganggap pinjaman online sebagai solusi cepat.
-
Bantuan itu ada—jangan malu meminta, tapi jangan pula menyalahgunakan.
Tips Menghindari Terjebak Pinjol:
-
Periksa legalitas aplikasi di situs OJK (www.ojk.go.id)
-
Jangan pinjam untuk gaya hidup
-
Hindari gali lubang tutup lubang
-
Jangan izinkan akses kontak saat install aplikasi pinjaman

Komentar
Posting Komentar