Dalam Bayang-Bayang Kecewa (Bab 1: Di Tengah Kegelapan)
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Lana memandang keluar jendela apartemennya di pagi yang dingin. Pemandangan kota Lombok yang ramai dan penuh warna tidak bisa mengusir rasa sepi yang menyelimuti hatinya. Dia memutuskan untuk menghabiskan waktu di balkon, menikmati secangkir kopi sambil mencoba menenangkan pikirannya. Namun, rasa sakit yang mendalam dari pengkhianatan mantan kekasihnya terus menghantui setiap langkahnya.
Mantan kekasihnya, yang pernah dianggap sebagai cinta sejatinya, tiba-tiba meninggalkannya untuk wanita lain. Luka tersebut terasa lebih menyakitkan karena saat itu Lana sudah sepenuhnya memberikan kepercayaannya. Kini, dia harus menghadapi kenyataan bahwa semua usaha dan cinta yang diberikan telah sia-sia. Dalam kekacauan emosional ini, Lana merasa kehilangan arah dan harapan.
Hari-hari Lana dipenuhi dengan rutinitas yang monoton. Setiap hari, dia berusaha untuk menutup diri dari dunia luar dan fokus pada pekerjaannya sebagai jurnalis. Namun, meskipun dia mencoba untuk tampak kuat dan tegar, di dalam hati, dia merasa kosong dan dikhianati. Setiap kali dia melihat foto-foto lama atau membaca pesan-pesan yang tersimpan di ponselnya, rasa sakit itu kembali menguat.
Kepala redaksi di kantor Lana mulai memperhatikan perubahan dalam kinerja dan suasana hati Lana. Dia tampak lebih mudah tersinggung dan kurang fokus dalam menyelesaikan berita. Dalam pertemuan redaksi, kepala redaksi menegur Lana secara lembut. “Lana, aku tahu kamu baru saja melalui masa sulit, tetapi pekerjaanmu sangat penting. Aku harap kamu bisa kembali fokus.”
Lana tersenyum tipis dan mengangguk. “Terima kasih. Aku akan mencoba yang terbaik.” Meskipun dia mengucapkan kata-kata itu dengan niat baik, hatinya tetap merasa hancur. Dia merasa seperti sedang menjalani hidup dalam bayang-bayang, tanpa tujuan yang jelas.
Suatu sore, Lana memutuskan untuk melarikan diri sejenak dari rutinitasnya dan berjalan-jalan di sekitar kota. Ia berharap udara segar dan pemandangan baru dapat memberikan sedikit ketenangan. Di tengah keramaian pasar, di antara bau rempah-rempah dan suara penjual yang bersaing, Lana mencoba untuk merasa hidup kembali. Namun, setiap langkahnya terasa berat, dan setiap tawa dari orang-orang di sekelilingnya hanya mengingatkannya pada kebahagiaan yang kini telah hilang.
Di tengah-tengah pasar, Lana secara tidak sengaja bertemu dengan seorang teman lama yang sedang melakukan peliputan tentang kehidupan mahasiswa internasional. Temannya, yang mengetahui kondisi Lana, mencoba menghibur dan mengajak Lana untuk berbicara tentang topik yang menarik. “Kau tahu, ada banyak kisah menarik dari mahasiswa internasional di sini. Mungkin kamu bisa menemukan inspirasi baru,” ujar temannya.
Lana mengangguk, mencoba untuk tetap positif. “Terima kasih, aku akan mempertimbangkan itu.” Saran temannya membuka kesempatan baru dalam pikirannya. Mungkin, berfokus pada cerita-cerita inspiratif bisa membantu mengalihkan perhatian dari rasa sakit yang masih menggerogoti hatinya.
Beberapa hari kemudian, Lana menerima tawaran untuk meliput sebuah kisah tentang mahasiswa internasional di Lombok. Dia merasa ini adalah kesempatan baik untuk memulai babak baru dan mungkin menemukan sedikit harapan dalam prosesnya. Saat dia mulai mempersiapkan laporan, dia tidak tahu bahwa perjalanan ini akan membawanya ke pertemuan dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya.
Dengan sedikit rasa ingin tahu dan harapan baru, Lana melangkah menuju masa depan yang tidak pasti, siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang, dan mungkin, menemukan kembali dirinya di tengah perjalanan yang penuh tantangan ini.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya

Komentar
Posting Komentar